Saturday, April 04, 2009

Mati rasa

Ketika rasa itu terbunuh perlahan
Hidup tanpa rasa sakit, senang, bahagia atau semacamnya
Tak tahukah kau rasanya seperti kosong,
Benda tak hidup atau hanya sekedar robot dengan segudang logika dan input-input yang hanya dijalankan menggunakan algoritma dan analogi
Menghilangkan pesan dari Tuhan melalui hati nurani
Kemudian hanya nafsu yang masuk seperti setan
Atau seperti binatang yang hidup dengan insting
Terkikis dengan proses kehidupan yang rumit
Kemudian membuat jalan pintas tanpa ingin merasakan sakit
Ingin berkuasa dan menang
Tak ingin kalah, tak ingin malu, tak ingin bersedih
Lantas apakah itu manusia...

Kemudian aku berpikir
Sungguh beruntung aku masih bisa hidup dengan semua rasa itu
Rasa yang membuatku tetap merasa hidup
Rasa yang merupakan senyawa kehidupan
Dimana masing-masing unsurnya menjadi bagian penting yang tak terlepaskan