Monday, February 12, 2007

Indonesia kah

Indonesia memang harus belajar lebih lama untuk sebuah demokrasi.
Apa sebenarnya tujuan sebuah demokrasi, haruskah indonesia menganut sebuah filsafat yang membuat semuanya menjadi berantakan dan masyarakatnya bertindak sekehendak hati dengan dalil sebuah demokrasi.
Tujuan berdirinya sebuah negara adalah memakmurkan dan mensejahterakan masyarakatnya, entah apapun filsafat yang dianutnya, jika sebuah negara telah dibangun dan tidak dapat mengatur tata hidup masyarakatnya untuk apa ada sebuah negara dengan pemerintahannya.
Indonesia itu penuh dengan pemikir yang menciptakan berbagai macam konsep tapi hanya sedikit tindakan yang dilakukan, masing-masing berpikir dengan pola pikirnya sendiri, mencari titik temu tapi tak pernah ketemu karena beranggapan bahwa idenya sendiri yang dianggap benar, banyak orang bergeming tentang idenya yang jauh kedepan tapi akan menjadi percuma jika ide itu hanya tetap menjadi sebuah pola pikir tanpa adanya tindakan, Indonesia itu butuh orang-orang yang punya keberanian untuk melakukan sesuatu tanpa harus berbicara terlalu banyak dan hasilnya hanya sebuah omong kosong.
Nilai-nilai ketimuran yang semakin menipis ditelan berbagai kebudayaan barat yang menggerogoti masyarakatnya seperti kanker yang membunuh perlahan. Sebenarnya bukan kebudayaan asing yang meracuni tapi masyarakat ini sendiri yang menginginkan perubahan tentang nilai-nilai yang dianggap kolot, nilai-nilai yang notabene merupakan identitas dari masyarakat itu sendiri. Kolot atau modern dilihat dari sudut mana melihatnya, nilai-nilai yang dianggap kolot itu bisa terus dikembangkan menjadi modern tapi harus tetap sesuai dengan koridor yang sudah tertanam di masyarakat itu sendiri, tidak lantas melompat dan mengadopsi kebudayaan lain yang sering kali bertolak belakang dengan latar belakang masyarakatnya.
Jadi haruskah Indonesia berubah sejalan dengan keinginan masyarakatnya atau dibatasi dengan latar belakang yang menjadi nilai murni dari berbagai kebudayaan yang sudah tertanam didalamnya.
Seperti apapun Indonesia aku kan tetap disini setidaknya kelak aku punya harapan untuk Indonesia yang lebih baik, yang punya citra sendiri di mata dunia.

Hiduplah Indonesia Raya